Setiap wanita pasti menginginkan mendapatkan satu cinta yang utuh dari pasangannya. Tapi sayang dunia selalu tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap manusia. Entah karena pengalaman pribadi atau memeng harus demikian, tetapi yang terlihat adalah meskipun hanya sekali, atau hanya sedetik saja, seorang laki-laki akan melirikan matanya pada wanita lain.
Bagi seorang laki-laki hal itu adalah manusiawi, tetapi bagi seorang wanita itu adalah usaha kecil menuju perselingkuhan. Karena sedikit saja seorang lelaki melirik dan lirikannya itu diterima maka jalan lebar, panjang dan luaslah yang akan mengarahkan seorang laki-laki menjalin hubungan baru.
Ujian kestiaankah perselingkuhan itu untuk wanita, bagaimana bila yang terjadi pada sebaliknya ?
Seorang wanita pasti masih bisa menerima kembali pasangannya, bila dia melakukan kesalahan. Tetapi bila seorang wanita yang melakukan kesalahan apakah pasangannya masih mau menerima istrinya kembali. Tuhan memberkati wanita dengan hati yang seluas samudera, dan laki-laki akal setinggi langit. Wanita bisa menggunakan perasaan untuk mempertahankan hubungan, sedangkan laki-laki menggunakan seluruh akalnya justru untuk menghindar dan melarikan diri dari masalah. Perempuan justru lebih gentle mengakui kesalahannya, tetapi lelaki lebih berani melemparkan kesalahannya pada wanita.
Aku juga ingin ada keseimbangan antara wanita dan pria dalam hal kekuatan cinta dan mencintai. Karena bila sudah membicarakan urusan cinta berarti ada rasa saling mebutuhkan, saling percaya dan saling menghargai. Bila sekali saja berpaling, maka cinta sudah tidak ada harganya, sudah tidak membutuhkan dan yang pasti tidak akan dapat mempercayai lagi.
Cinta......berarti harus ada kesetiaan, kesetiaan berarti ada kepercayaan, kepercayaan berarti hubungan untuk selamanya.
